Guru MIN 5 Banda Aceh Kembali Terbitkan Buku Antologi Cerita Anak

Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Banda Aceh, Mardiana, M.Pd  menyerahkan secara simbolis buku hasil karyanya, kepada Kepala madrasah MIN 5 Banda Aceh Zuriati, M.Pd yang didampingi oleh Ernawati, M.Pd.

Banda Aceh – 4 Februari 2024, Mardiana, seorang guru di MIN 5 Banda Aceh, kembali menorehkan karya dengan menerbitkan karya tulis dalam bentuk antologi cerita anak berjudul 92 Cerita Binatang dan Kelebihannya. Buku ini ia tulis bersama Komunitas Yuk Menulis (KYM) sebagai bagian dari upaya memperkaya literatur anak di Indonesia.

Buku 92 Cerita Binatang dan Kelebihannya hadir dengan cerita-cerita yang disampaikan menggunakan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak-anak. Ditambah dengan ilustrasi yang menarik dan berwarna, buku ini mampu menarik perhatian serta meningkatkan minat baca anak-anak sejak dini.

Mardiana merupakan seorang guru yang aktif menulis dalam berbagai genre, termasuk cerpen, puisi, pentinggraf, gurindam, dan beberapa karya lainnya. Selain bergabung dengan KYM, ia juga menjadi bagian dari Grup Guree Merunoe Aceh, komunitas yang mewadahi para pendidik dalam menyalurkan kreativitas melalui tulisan.

Dalam keterangannya, Mardiana berharap bahwa karyanya dapat menjadi inspirasi bagi para guru lainnya untuk mulai menulis dan berkarya. “Menulis bukan hanya sekadar menuangkan ide, tetapi juga menjadi sarana berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi penerus. Saya ingin mengajak lebih banyak guru untuk ikut serta dalam dunia literasi agar dapat memberikan manfaat lebih luas,” ujarnya.

Kepala MIN 5 Banda Aceh, Zuriati, S.Ag., M.Ag., turut memberikan apresiasi terhadap karya yang dihasilkan oleh Mardiana. Ia menekankan bahwa menulis adalah salah satu cara bagi guru untuk mengembangkan diri serta berkontribusi dalam dunia pendidikan.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian Bu Mardiana. Ini menjadi contoh nyata bahwa guru bukan hanya mendidik di dalam kelas, tetapi juga mampu menginspirasi melalui tulisan. Saya berharap semakin banyak guru yang terdorong untuk menulis dan berbagi ilmu mereka dalam bentuk karya tulis,” ungkap Zuriati.

Dengan adanya karya seperti 92 Cerita Binatang dan Kelebihannya, diharapkan semakin banyak guru yang tergerak untuk ikut menulis dan menyebarkan ilmu serta pengalaman mereka. Dunia literasi di kalangan pendidik perlu terus berkembang, sehingga anak-anak dapat menikmati bacaan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat akan nilai-nilai moral dan pendidikan.

Bagi para guru yang ingin memulai menulis, Mardiana berpesan agar tidak takut mencoba. “Menulis adalah proses, semakin sering dilakukan, semakin baik hasilnya. Mulailah dengan menulis apa yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan jangan ragu untuk berbagi,” tutupnya.